Balada Mahasiswa Pinter Ngomong. Rupanya, Retorika Doang!
Balada Mahasiswa Pinter ngomong. Rupanya, retorika Doang.! pokok gi 5
Senioritas adalah bentuk patronasi atau salah satu orientasi abang-abang supaya bisa patuh atas perintah diatasnya, kadang ugal-ugalan perintahnya. Bisa lewat merepresentasikan keilmuan atau, disisilain terkadang plot twist muncul kecil-kecilan,contoh ,"dek beliin dulu rokok abang dek, dek belikan makan abang dek, pake duit kamu dulu, dek, kamu harus bisa ngedidik adek-adek maba seperti abang ya dek, contoh abang.
KOCU-Kampus bukan lagi melulu tentang ruang belajar dalam  kelas. Idealnya, mahasiswa memilih patron dengan dosen, karena di anggap sebagai sumber ilmu materil. padahal sejatinya,ada beberapa media belajar yang bisa membuat para mahasiswa dapat berkembang. developing self. yang paling populer sebagai Penyelamat mahasiswa agar tak terlihat bodoh kelas kakap ia aktif berorganisasi.
Seperti penulis rasakan sejak duduk dibangku kuliah hehe.
ya, kiat melawan kebodohan hanya ber organisasi. Tentu, sudah hak bagi tiap individu  memilih bergabung atau tidak, kalau ingin mencari wawasan organisasi siap menahkodai alur perahu kemana pun kamu mau.
Balada mahasiswa di lingkungan kampus tentu beragam, ada diskusi politik. bak, seperti politisi kaulahmuda. fenomena dialog nya tak pernah putus. Alur debatnya ada yang baru, Hiruk-pikuk nya menegangkan. Seolah mengasah kembali ke ilmuan yang baru didapat dari dalam kelas oleh dosen ilmu politik.
Kalau di kelas. Argumentasinya itu itu saja, acuan nya tidak jelas, Cerita nya singkat dan tak kompleks. Namun, keberanian itu membentuk rasa tak takut salah dan tak takut di bilang bodoh oleh teman sebaya, dialektika, Kalau sering di asah akan semakin tajam, begitu pun dengan keahlian apapun.
Kalo diluar kelas obrolannya lebih santai dan tidak begitu formal, kalau salah, tentu tidak akan di cibiri dengan kawan-kawan disekitar, ia akan lebih pede di banding diskusi bersama dosen. Kadang, berubah menjadi Sosok motivasi ulung lintas prodi.
Sederet bincang-bincang paling lumrah sebagai mahasiswa adalah membicarakan politik, sosial, ekonomi, selebritis.dosen killer, korea atau kiat-kiat menjadi anak rantau, yang penting masih dalam konteks yang ada kaitanannya. tetapi, tidak hanya melulu seperti itu. Bisa saja sebaliknya, ada mahasiswa yang tidak suka interaksi.dan lebih cenderung menutup diri dari lingkungan kampus.  
Berikut fenomena mahasiswa di dalam kampus :
Senioritas adalah cara paling ampuh untuk mendidik mental adik adik.
Popularitas dalam kampus masih melekat dan tertanam sangat akut di kepala abang-abang (senior). misal, Adik kelas harus patuh dan tunduk pada perintah kakak kelas,"abang-abangan".lucunya, perintah ini memiliki alasan yang kuat, Katanya, senior lebih paham situasi kampus dari pada adik kelas, landasannya juga kuat,  perpeloncoan abang abangan begitu masif, supaya punya attiued. mental pun ikut ikut di asah dengan abang- abang senior.agar bisa sopan dan segan saat komunikasi dengan orang yang lebih tua. Padahal, mencari tau tentang organisasi tidak melulu patronasi sama abang-abang galak.
Bestie-bestian adalah cara paling ampuh untuk gosip.
Nah.Biasanya,  perempuan ini sangat berbeda di lingkungan kampus, kalo tak ada teman gosip  yang sepaham, bakal tidak abdol jika menginjaki dunia perkuliahan, kelompok embrio ini dibentuk bukan serta disengaja dan dirancang untuk kepentingan. hanya menjadi wadah gosip tentang isu pertemanan, percintaan, dan kegalauan pacar baru, kadang-kadang nyeleneh juga sih!.
cibiran nya sangat berurut-urut, mulai dari membicarakan tentang hal hal yang populis, atau gosip percintaan yang masih relate di area kampus. Banyak faktor bisa terbentuk kelompok bestie bestian ini, yang jelas, pertemanan mahasiswa ini. bisa timbul semata-matbisa juga di pertemukan karena tugas dari dosen, atau kebutuhan tugas akademis, ingan kelompok belajar hal hal terkait civitas belajar, Banyak faktor.
Si paling organisasi kampus.
Kalau yang ini tentu pasti sudah jadi pembicaraan populis. Ibaratnya, organisasi adalah ruang belajar kedua bagi para mahasiswa aktif di dalam kampus. Kalau lihat dari gesturnya, abang abang ini punya kiat menarik untuk membangun organisasi mahasiswa yang integritas, disiplin dan jago komunikatif.kaitan nya, ada dengan pimpinan-pimpinan ormawa, biasanya, abang-abang organisasi ini menempatkan sosok di posisi paling sangar dan ganas. yang jelas, harus kritis melihat mekanisme organisasi, kalau ada yang tidak taat, Kritik auto kritik harus jadi sasaran para anggota- anggota mahasiswa.orientasi nya jelas, mengkritik untuk membangun adik-adik agar lebih tahan banting. ,"siap bang".
Si paling aktivis 
Keberadaan aktivis mahasiswa sebetulnya paling relate sebagai corong masyarakat secara luas. yang jelas, posisi ini benar-benar sangat strategis dalam meninjau kebijakan-kebijakan yang tentu tidak ada keberpihakan nya untuk rakyat, tak perlu jauh-jauh, kampus tempat dia belajar pun, kalau membuat kebijakan yang tidak berpihak pada mereka.bisa saja, sewaktu-waktu, menggelar aksi dan menuntut pihak kampus untuk memberikan ke adilan bagi mahasiswa nya.
Ya, itulah sosok golongan intelektual, agen of change, aktivis mahasiswa yang rela di D.O (drop out) kampus demi menyelamatkan demokrasi di kampus.dampaknya, aktivis bakal mati kutu perlahan kehabisan massa.
Tentu, tingkatan level cita cita mahasiswa sebagai seoarng aktivis adalah. Memimpin demo dan jadi pelopor buat massa, sudah mesti harus jadi wishlist sebelum ia lulus dan bekerja, biar punya pengalaman selaku "abang-abang"
Padahal, demonstrasi tersebut hanya berujung pada titik damai. sekaligus, tanda tangan serta amplop menjadi sajian ucapan terimakasih, ,"terimakasih ya sudah mengkritik kami," biar diliat paling adil di muka bumi ini.
O.Ya, jangan lupa berfoto dan mengambil momen, agar terlihat menampung aspirasi rakyat, padahal tidak kunjung rampung, hehehehe..
Deskripsi : Rupanya, pinter ngomong adalah senjata paling ampuh. balada mahasiswa, retorika saja Cukup !
Tag :  kebudayaan mahasiswa di dalam kampus.
Penulis : kocu
Sumber foto : pixabay
Sumber tulisan :investigasi turlap.
Caption : Balada Mahasiswa Pinter ngomong. Rupanya, retorika saja Cukup!.

Comments
Post a Comment