Investasi nya besar besaran, padahal ada 4 investasi perlu disadari. Sesederhana itu?
(longkeyword): “investasi
kOCU - Anak muda marak biacara soal investasi,anak muda jaksel semisal, kalau Jakarta selatan bukan hal tabu dan bias bicara soal kata “investasi” khususnya investasi saham jual beli yang orientasi nya sama uang dan kekayaan,
trend banget di segmen anak muda gaul jaksel." Di deretan pemula tentu segmentasi nya kaum muda, maksudnya, Tentu itu hal yang baik. Memenejemen segala hal untuk sesuatu apapun di masa depan, bahkan kita tahu, semestinya ciri manusia bernalar adalah mendapatkan apa yang ingin dicapai. Jelas, berlomba lomba untuk meng akumulasikan vilue dalam diri, conto, berfikir untuk banyak uang, atau hal receh lainnya, bukan mereduksi uang, atau bisa jadi apapun itu yang ingin di capai bukan persoalan pada uang saja kan?? Ku pikir begitu,"
Setiap orang semestinya sadar bahwa di kemudian hari saat kita tak kuat lagi bekerja, otak kita melemah, pensiun dari pekerjaan yang tak seberapa, sakit yang tiba tiba tidak terduga,dll. Jalan pintasnya adalah tabungan dan investasi. seiring berjalannya waktu. Sejatinya, manusia berfikir seperti naluri purba. Sesederhana itu, hidup di bawah belenggu ekonomi dan relasi kuasa yang ada di masyarakat. Muara nya harus bertahan hidup di bawah belenggu relasi kuasa kapital yang ada. Hehe
Kalau dilacak dari fase sejarah pasca itu, kebudayaan manusia di zaman komunal primitif hakikatnya nomaden-maden. oyaa,, kalau dari beberapa referensi buku golongan primitif betul betul tidak menyadari keadaan sekitar, sehingga adaptasi bersama ekologis belum se emosional hari ini hehe,
disamping itu karena keterbiasaan manusia, mereka menyadari dan lebih sadar bahwa mereka harus bergantung pada ekologi, tentunya peradaban semakin berubah, merek semakin pintar, lantas berburu dan meramu adalah hal harus di lakukan agar tetap hidup, tapi itu tidak cukup. Manusia akan seperti lebih pintar, kemajuan manusia dalam berfikir akan lebih mutlam alamiah ketika kita dalam kondisi terdesak bukan?, golongan primitif sadar bahwa pohon yang di tebang akan tumbuh, atau," yang patah tumbuh yang hilang berganti,"
Semakin pintar lagi dalam hal memanajemen, bisa menanam dan meramu, begitulah kira kira.
Penulis bukan ahli ekonomi, pun bukan seorang perencana keuangan, tapi penulis adalah makhluk ekonomi dan mahluk sosial, kita memeliki kebutuhan yang sama "SPP" atau sandang pangan papan," sandang. semisal, kita butuh pakaian untuk di pakai, tak perlu di jelaskan,
"pangan", adalah keharusan pada golongan human being, bukan manusia saja yang perlu makan, burung di udara juga perlu makan,.
sederet itu tak perlu lagi di jelaskan, manusia butuh tempat berlindung untuk menetap, apa lagi kalau bukan rumah. Rumah yang sederhana dibuat dengan papan yang kokoh, begitu kira kira
Menurut penulis, ini sebagai pengingat saja. Hehe
ada 4 investasi manusia. sesederhana apa sih?
Pertama, Nama baik. nama bukan serta merta turun dari langit. Ia ditanam, dirawat, dan ditumbuhkan. Nama baik mempondasi kita dari keburukan yang paling mengancam, yakni ketidakpercayaan orang pada diri kita. Tentu ini bukan nama baik yang dipoles dan dipermak kemudian. Sebagus-bagusnya nama baik, mau disemprot minyak wangi paris van java, dipoles hingga mengilap berkali kali pun, dipermak hingga tampak indah, pada akhirnya waktu akan menunjukkan siapa dia sesungguhnya.
Mudahnya, nama baik itu ditumbuhkan dengan perbuatan baik. Jika berjanji, dia menepati. Jika berkata, dia tidak berbohong. Jika diberi amanah, dan dia tidak khianat. Lalu bisa ditambah dengan sederet hal lain. Semisal, peduli pada orang lain, suka membantu, bersikap ramah, tidak mudah curiga, dan lain sebagainya. Oya, Nama baik mendatangkan kebaikan dan kepercayaan .Dua modal yang paling penting dalam menjalani kehidupan. Ya, nama baik adalah investasi
kedua, daya dukung sosial. Kita sadar bahwa kita tidak bisa hidup sendirian. Di rumah, identik dengan lingkungan sosial.misal, tetangga, kampung, desa, dan lain sebagainya. Di lingkungan pekerjaan, kita punya teman sebaya sekantor. Atau Punya anak buah. Punya atasan.
adapun Di pergaulan bisnis, kita punya kolega bisnis, stake holder bisnis, ekosistem bisnis dll. Semua hal itu bukan bersifat natural. Lingkungan rumah yang baik bisa kita bangun bersama. adapun Lingkungan kerja yang sehat dan menyenangkan bisa kita upayakan bersama. kita bisa saja menjaga kebersihan rumah, tapi ketika tetangga kita tidak menjaganya, penyakit bisa saja datang bukan ?
hanya rumah yang tak terjaga kebersihannya, melainkan juga rumah yang kita jaga kebersihannya. Nyamuk yang bertelur di rumah tetangga, bisa saja menggigit anggota keluarga kita. Atau Tikus yang banyak berkeliaran di rumah tetangga pun bisa membawa penyakit dan gangguan ke dalam rumah kita, atau Sampah menggunung dan menyengat di rumah tetangga pun, bisa mengganggu kita dan keluarga.
Serupa juga situasi di kantor Semua orang punya persoalan sendiri-sendiri. Kantor adalah sebuah lembaga kerja yang terkait bidang satu sama lain. Satu orang memiliki pokok fungsi yang berbeda agar pekerjaan nya optimal. jika tidak optimal dalam satu bidang maka pasti akan mengganggu bidang bidang yang lainnya. Begitu kan ? atau sama hal dengan organisasi jika dikerjakan secara kolektif maka bermuara pada cita cita bersama. Atau umpama Organisasi sama seperti organ tubuh manusia, tahap sel sel nya akan bekerja pada tiap fungsi organ, sehingga jantung dan otak saling mengokohkan manusia agar terus hidup.
Atau bisa jadi Kalau Anda sedang sakit gigi tidak bisa berpikir jernih. Kalau kaki Anda terkilir bisa mengganggu mobilitas Anda. Satu organ tubuh memengaruhi keseluruhan organ tubuh. Hal yang sama dalam bisnis dan ekosistem bisnis. Satu hal kacau, menimbulkan situasi yang kacau juga. Maka lingkunganmu baik dan ramah adalah sebuah investasi, menurut penulis
ketiga, karya. Banyak orang lupa bahwa berkarya adalah investasi yang sangat penting. Semisal Seorang perupa yang suntuk dengan proses kekaryaan sampai melakukan pameran. Itu adalah sebuah investasi. Seorang penulis yang menghasilkan tulisan dan buku, juga bagian dari investasi yang penting. Tapi itu bukan hanya untuk seniman,
para pekerja juga begitu. Sebutan “karyawan” memang agak ambigu untuk para pekerja alias buruh. Itu bisa kita baca sebagai penghalusan kata saja. Tapi menurut saya, tak ada yang keliru jika bekerja dianggap sebagai karya. Ya sepakat, Menjalankan proses organisasi tempat kita bekerja sesungguhnya adalah proses berkarya itu sendiri. Sebab bagi penulis, karya tidak harus berwujud dengan kasatmata atau rupa. Bisa juga skema Pemimpin yang membuat sistem kerja yang baik adalah sebuah karya, atau Pekerja yang menjalankan pekerjaan baik, membenahi, membuat dinamika kerja, adalah sebuah proses berkarya. Sepakat, bahwa karya mu sangat kompleks. karya mu adalah sebuah investasi, rawat saja agar berkembang.
Ke empat, kesehatan. poin ini urgen bagi kita, tentunya terkait segala hal yang mencakup Kesehatan kita seperti kesehatan fisik, mental, dan spiritual adalah investasi yang penting. Waktu yang kita luangkan untuk berolahraga atau menjaga kebugaran semisal waktu tidur yang cukup,ada waktu untuk menikmati hiburan bahkan melakukan kegiatan ibadah sekalipun. semua adalah bagian dari investasi. Dengan begitu, metabolisme tubuh sangat kuat dan tidak gampang sakit,disamping itu tidak gampang stres dan depresi, serta punya tujuan penting dalam hidup. Ya, Kesehatan adalah investasi
"Bukan motivator tapi pengingat bahwa ini adalah investasi yang secara tidak perlu di kehidupan realitas. Ketahuilah hehehe..
deskripsi : 4 investasi yang tidak di sadari
tag : investasi ilmiah
Penulis : kocu
Sumber tulisan : berbagai tulisan
Sumber foto : unplash
Comments
Post a Comment