Di korea, oppa di bully habis habisan karena pendek. kalau tinggi badan soal genetik. Lantas apa yang melatarbelakangi fenonema ini?
(Longkeyword): tinggi badan bukan soal genetik
Di korea,oppa di bully habis habisan karena pendek. Kalau tinggi soal genetik. Lantas apa yang melatarbelakangi fenonema ini?
RADARLAMPUNG.CO.ID - ada film korea yang mungkin menjadi trend bagi setiap kalangan  semua gender. mungkin, atau lebih terporos pada segmentasi perempuan di Indonesia, semisal film korea “Sweet & Sour” atau lebih klasik old berjudul “full house” hal itu seketika menjadi hiruk pikuk anak muda. Terutama Indonesia mengadopsi dan dijadikan model kekinian di arena publik. Biar trend.
perilaku kaum muda dihegemoni budaya barat, mungkin lewat aksi drama korea dan kpop di televisi yang kian masif,
Bagai Teori komunikasi behaviorisme bukan?hehe.
Bukan juga tindakan spontanitas,semua yang terjadi berbasis pada sebab akibat. Contoh nya dari informasi dan teknologi yang beredar di tv atau internet. Atau dari iklan produk kecantikan, 
Di korea selatan. memang, tinggi postur warga korea selatan salah satu yang tertinggi di asia. menarik lagi, dalam 100 tahun terakhir pertumbuhan mereka jadi yang paling pesat dari pada negara negara lain.
apa yang melatarbelakangi  fenomena  ini ? dan mengapa sangat ter obsesi punya tubuh tinggi ? 
korea selatan adalah peraih juara lomba pertumbuhan tinggi badan. Ada banyak risetnya. Misalnya ini nih menurut “ A century of trends in adult human height”.  Yang menganalisis tinggi badan di dunia. Hal itu berjalan pada periode tahun 1896 sampai 1996. Alhasil dari riset tersebut dari total 200 negara. perempuan korsel mengalami pertumbuhan yang pesat. mencapai tinggi badan terbesar yaitu 20,2 cm. kalo menurut ”study Europe science open forum” sepanjang 1914 sampai 2014 tinggi laki laki korsel naik sebanyak 15,1 cm. menabjubkan !
kalau dari data statistik terkait tinggi rata rata siswa SMA usia 16 tahun di korsel. laki laki mencapai 173,9 cm dan perempuan 161,5 cm.
oke sekarang lanjut kepada penjelasannya,  Mengapa warga korea selatan bisa tumbuh secepat itu?  
Ada dua faktor utama dalam hal ini, pertama perubahan cara diet atau cara pola makan sehari hari.
Mengutip british journal nutrition edisi 12 november 2021. Dua akademisi kyung won lee dan dayeon shin pernah meneliti gaya makan orang dewasa di korsel antara tahun 1998 sampai 2018. Hasilnya selama periode itu rata rata orang dewasa korsel mengurangi asupan zat karbohidrat dan menambah asupan protein, terutama jenis protein hewani.
Trend diet seperti itulah sangat menonjol di kalangan “younger adults” atau dikalangan orang dewasa muda di korea selatan. 
Yang jadi pokok persoalan adalah?
Terutama yang berasal dari kelas menengah kebawah. pendidikan yang mahal dan tak tercapai.
Survey pemeriksaan Kesehatan dan gizi nasional korea. selama periode 2012 sampai 2021 rata rata asupan daya konsumtif di sektor karbo sangat tinggi. sehingga harga beras sangat naik.
sedangkan asupan protein seperti daging dagingan harga nya naik. Temuan temuan ini menyadarkan kalo tinggi badan tidak cuman di tentukan dari genetik. Kalau kuncinya asupan gizi artinya tinggi badan juga di pengaruhi dengan faktor ekonomi di sebuah negara?
Apakah pemerintah bisa menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflansi biar warga nya gampang membeli asupan protein. Demikian juga dari sektor Pendidikan yang berpengaruh pada tingkat pemahaman orang tua tentang gizi anak. Nah kita ke faktor kedua yang relate dengan kalian. Yaitu tekanan sosial untuk memiliki postur tubuh yang tinggi. Selama ini kalo kita ngomongin “beauty standar” nya korea terkait dengan berat badan atau fitur wajah tentunya sangat berpengaruh dengan pekerjaan yang layak di masa depan.
Beberapa orang warga korsel bahkan terpengaruh lewat tinggi badan atau boleh dibilang terobsesi. Bahwa realitas yang ada adalah badan yang tinggi dan wajah yang tampan bisa menentukan masa depan seseorang. Menyedihkan ya jika golongan miskin ingin berada di taraf hidup yang layak.
korea selatan misalnya dari segi mental. Dunia pertemanan di negara korsel. kadang cukup kejam bahkan sampai terbilang sangat diskriminatif, hal itu bisa jadi sumber bullying. 
Kemudian di urusan percintaan. Tinggi tubuh pasangan seringkali menjadi tolak ukur preference. terutama di mata perempuan,begitu juga soal karir di beberapa industry perusahaan, kesempatan kerja akan lebih terbuka bagi orang orang yang berpostur tinggi dan tampan.
Para orang tua korsel memang sangat jelas menyadari ini.  oleh sebab itu selain memperhatikan makanan, Mereka juga menjajaki cara acara lain. Agar tidak berakibat pada ekonomi yang selalu jadi persoalan.
Postur tubuh bukan semata bicara genetik dan takdir. Melainkan asupan zat gizi yang di berikan oleh orang tua untuk memberikan gizi protein yang cukup kepada anak. karena sejatinya asupan gizi sangat menentukan masa depan anak, bukan rasisme atau mengkerdikan. 
Deskripsi : Di korea, oppa di bully habis habisan karena pendek.
Tag : di korea oppa habis habisan di bully karena pendek 
Penulis : kocu
Sumber foto : unplash
Caption : sejatinya tinggi badan buka soal genetik.
  
Comments
Post a Comment