Skip to main content

Posts

skeltlar!! kau berada dibelantaranya,  disamping rumah menyiram bunga. bau busuk entah kenapa? Bila serupa mereka juga Jangan bicara merdeka. Jika kau tak ingin dijajah. jaga kawan barisan terdepan   siap untuk melawan. menyahut-nyahut mencari aksi. pola pikir dilempar lagi. pengarang bias membabi buta. seolah paling sempurna. teriak keras bicara agama. lagi-lagi bermain opera.
Recent posts

judulnya apa?

judulnya apa? artikel tumpah dimedia berita kematian dirapal. merawat tawa dibalik duka cita kau dipasung wajah retorika. entah benar atau salah. kau berpesta menuju meja   kau tertawa di kelaparanya. bermuka dua propaganda mengusik tidur para manusia, perempuan tua. dipliharannya dibuat keeerdil sipaling mahir beli beli di umpat janji. dunia fana budak amerika  pura-pura elok di istana dicekik dusta sudah biasa ucap nirwana bosan pidatonya orde ini memang gila pemabuk bungkuk berwibawa lantas mereka mau apa laku menyeka pengusaha  refff:  kau menyulut di

anak koin

anak koin seperti orang gila harapan kian reda senandung cari kerja membentur sudut dermaga   dari caranya berdiri pun berjalan.  ia jelas tak nyaman dengan tinggi badan. adalah cara merendah. reff::  diberanda sudut dermaga.  hujan mengguyur tak reda-reda. ranting daun terbungkuk-bungkuk. ditusuk-tusuk. di tepian dan disekian. paranoid di stel distorsi tergambar jelas ibu bumi dicemari. pria lugas tak mengerti apa yang terjadi dibalik layar televisi.

HARDIKNAS

Keyword: Hari Pendidikan Nasional Anak-anak kecil menabuh perut di persilangan lampu merah. Legam kulitnya menandakan ia cukup lama bermain dengan matahari. Mereka cuma mengenali beberapa huruf. Yang  ditemui cuma angka-angka. Hampir setiap hari. Ribuan, puluhan ribu, atau ratusan ribu bila beruntung. Sialnya, keberuntungannya tiba dari rasa iba pengendara. Potret lainnya, pendidikan menyerupai menara gading. Menjulang. Sisi-sisi kacanya kerap membuat mata menjadi silau. Sesekali anak-anak pergi ke halaman gedungnya. Tertahan. Untuk bisa masuk, ia harus merogoh kocek cukup banyak. Dengan nada getir, anak-anak pergi menjauh, lalu kembali menjalani kehidupannya; memelas rasa iba. Kesekian kalinya. Selamat Hari Pendidikan Nasional ~Dimas Pamungkas

Balada M3ahasiswa Pinter Ngomong. Rupanya, Retorika Doang!kkikkik

Balada Mahasiswa Pinter Ngomong. Rupanya, Retorika Doang ! Balada Mahasiswa Pinter ngomong. Rupanya, retorika Doang.! pokok gi 5 Senioritas adalah bentuk patronasi atau salah satu orientasi abang-abang supaya bisa patuh atas perintah diatasnya, kadang ugal-ugalan perintahnya. Bisa lewat merepresentasikan keilmuan atau, disisilain terkadang plot twist muncul kecil-kecilan,contoh ," dek beliin dulu rokok abang dek, dek belikan makan abang dek, pake duit kamu dulu, dek, kamu harus bisa ngedidik adek-adek maba seperti abang ya dek, contoh abang. KOCU- Kampus bukan lagi melulu tentang ruang belajar dalam  kelas. Idealnya, mahasiswa memilih patron dengan dosen, karena di anggap sebagai sumber ilmu materil. padahal sejatinya,ada beberapa media belajar yang bisa membuat para mahasiswa dapat berkembang.  developing self.  yang paling populer sebagai Penyelamat mahasiswa agar tak terlihat bodoh kelas kakap ia aktif berorganisasi. Seperti penulis rasakan sejak duduk dibangku kul...
Perang pikiran                            Intro play underground                                    1x Mengapa tiap malam ku tak bisa tidur Pikiran ku melayang jauh tak teratur Dua empat yang takkan pernah bisa usai Eksekusi bulat akan ku tabrak saja                   Intro play underground                  Naik 1 nada agak keras Mengapa tiap malam ku tak bisa tidur Pikiran ku melayang jauh tak teratur Dua empat yang takkan pernah bisa usai Eksekusi bulat akan ku tabrak saja Sambung Merancang mimpi-mimpi Sampai semua kan ku genggam Reff: Kan ku capai semua indah Dengan keyakinan bisa Dan ketika semua datang Lanjut saja terbang Merancang mimpi-mimpi Sampai semua kan ku genggam Reff: Kan ku capai semua indah Dengan keyakinan bisa Dan ket...

joli

Di bawah langit biru yang kelam!  Kusampaikan pamflet masa darurat Sebagai pesan peringatan untuk kalian Yang mendaku sebagai bagian dari rakyat!  Hooiiii! Dasar keparat!  Jangan kalian lupa, mengapa kalian ada di dalam sana!  Beribu, bahkan berjuta masyarakat nusantara menggantungkan nasib di atas mobil merci keluaran baru yang kalian kendarai, jam tangan serta perhiasan  mewah yang kalian pakai, parfum impor yang kalian semprotkan pada baju berbahan sutra yang kalian kenakan!  Para petani di ribuan desa dan pinggir kota menitipkan nasib, pada setiap makanan-makanan mahal, yang membuat perut kalian buncit, membuat gampang terserang penyakit dan membuat kalian memberikan pestisida serta pupuk-pupuk kimia impor kepada mereka. Para buruh disetiap pabrik, menitipkan nasib, kepada setiap undang-undang dan kebijakan, yang membuat kalian memberikan mereka mimpi buruk tentang phk sepihak, outsorching, union busting, upah murah, dan terus memperbudak mereka pada ra...